dialog atheis vs islam
Suatu ketika seorang atheis (orang yang tidak mempercayai adanya tuhan) mendatangi sayyidina Ali bin abi tholib karomallahu wajha, ia bertanya :
"wahai Ali, apa engkau tidak berfikir, seandainya agama islam yg engkau ikuti itu salah dan ternyata tuhan itu tidak ada seperti yang aku percaya, maka tentunya engkau telah menyia-nyiakan umur mu tidak bisa menikmati wanita, minuman keras, dan kenikmatan duniawi lain nya? ".
Sayyidina Ali tersenyum lalu menjawab :
" dalam islam dikenal adanya mubahat dan syariat, semua kenikmatan duniawi yang engkau sebutkan tadi ada didalam islam dan diperkenankan dengan aturan syariat, contoh : wanita boleh kita setubuhi dengan jalan menikah, minum minuman keras? Ada hal yg lebih dahsyat tingkat kemabukan nya didalam islam jika dibanding minuman keras, yaitu berdzikir kepada allah, jadi syariat itu mengatur agar kenikmatan duniawi bisa dinikmati oleh umat islam tanpa menimbulkan dampak buruk pada umat islam itu sendiri."
Si atheis terdiam mendengar jawaban sayyidina Ali, lalu sayyidina Ali melanjutkan perkataan nya.
", sekarang aku balik bertanya kepadamu wahai atheis, jika memang aku salah dan kau yg benar bahwa tuhan tidak ada, maka paling-paling aku hanya rugi 60tahun usia ku didunia ini, namun.. Jika aku yang benar dan engkau yang salah, bagaimana nasib mu kelak setelah engkau dikubur.?..
Si atheis menangis mendengar pertanyaan sayyidina Ali, dan setelah itu, ia memutuskan untuk masuk islam
========
Renungan
========
Bahwa hukum syariat yang dibawa islam adalah aturan allah bagi manusia agar manusia menjadi pribadi yang baik dalam menikmati kenikmatan duniawi
Dan itu semua karena rasa sayang nya allah kepada hambanya
Comments
Post a Comment