Posts

Showing posts from June, 2020

al hikam pasal 2

إِرَ ادَ تُــكَ الـتَّجْرِ يْدَ مَـعَ إِقَامَـةِ اللَّهِ إِ يَّـاكَ فيِ اْلأَسْبَابِ مِنَ الشَّـهْـوَ ةِ الْخَفِـيـَّةِ. وَ إِرَادَ تُـكَ اْلأَسْبَابَ مَعَ إِقَامَةِ اللَّهِ إِ يَّـاكَ فيِ الـتَّجْرِ يْدِ اِنحِطَاطٌ مِنَ الْهِمَّةِ الْعَـلِـيـَّةِ "Keinginanmu untuk  tajrid , sementara Allah masih menegakkan engkau di dalam  asbab , merupakan  syahwah  yang tersamar (halus). Dan keinginanmu kepada  asbab , pada saat Allah sudah menegakkan engkau dalam  tajrid , merupakan suatu kejatuhan dari  himmah  yang tinggi." Dalam pasal ini, Ibnu Atha'illah menggunakan beberapa istilah baku dalam khazanah sufi, yang harus dipahami terlebih dahulu agar mendapatkan pemahaman yang utuh. Istilah-istilah itu adalah:  tajrid ,  asbab ,  syahwat  dan himmah . Tajrid  secara bahasa memiliki arti: penanggalan, pelepasan, atau pemurnian. Secara maknawi adalah penanggalan aspek-aspek dunia dari jiwa  (nafs) , atau secara singkat bisa dikatakan sebagai pemurnian jiwa. Asbab  secara bahasa memil

al hikam pasal 1

مِنْ عَلاَ مَةِ اْلاِعْـتِــمَادِ عَلَى الْعَمَلِ، نُقْصَانُ الرَّجَاءِ عِنْدَ وُجُـودِ الزَّ لــَـلِ "Di antara tanda-tanda orang yang senantiasa bersandar kepada amal-amalnya, adalah kurangnya  ar-raja'  ( rasa harap  kepada rahmat Allah) di sisi alam yang fana." Syarah Ar-raja  adalah istilah khusus dalam terminologi agama, yang bermakna pengharapan kepada Allah Ta'ala. Pasal  Al-Hikam  yang pertama ini bukan ditujukan ketika seseorang berbuat salah, gagal atau melakukan dosa. Karena  ar-raja lebih menyifati orang-orang yang mengharapkan kedekatan dengan Allah, untuk  taqarrub . Kalimat " wujuudi zalal ", artinya segala wujud yang akan hancur, alam fana. Menunjukkan seseorang yang hidup di dunia dan masih terikat oleh alam hawa nafsu dan alam syahwat. Itu semua adalah  wujud al-zalal , wujud yang akan musnah. Seorang mukmin yang kuat tauhidnya, sekalipun masih hidup di dunia dan terikat pada semua wujud yang fana, namun harapannya semata kepada Allah Ta&#